السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Selamat Datang di blog resmi Kerohanian Islam (ROHIS) SMA NEGERI 1 BINJAI. Blog ini dikelola oleh divisi Humas yang bekerja sama dengan divisi Kaderisasi

Sabtu, 07 Februari 2015

Buletin ROMANSA : Cinta Itu Fitrah

     Kita manusia biasa yang memiliki cinta. Tiada yang salah karena cinta adalah anugerah. Justru cintalah yang memanusiakan manusia, mewarnai kehidupan dan menerbitkan harapan. Tiada masalah ada cinta pada manusia dan tiada pernah pula Allah karuniakan selaksa cinta untuk menyiksa. Allah turunkan cinta agar dua insan dapat bersama dalam satu bahtera asa.
     Cinta adalah pemberian Allah dan karuniaNya. Allah menanamkan rasa cinta pada jiwa kita sebagai bentuk dari rasa cintaNya kepada kita agar kita berpikir tentangNya.

Allah yang menjadikan rasa cinta antara jenis berlawanan, sama seperti Allah jadikan rasa cinta manusia terhadap apapun yang diinginkan di dunia.

"Dijadikannya indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu : wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)" (Q.S Ali-Imran : 14)

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan saleh, kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang" (Q.S Maryam : 96)

     Cinta bagi manusia adalah bagian dari fitrah, bagian dari naluri-naluri, al-ghara'iz. Al-ghara'iz adalah naluri-naluri yang tidak dapat di indra mata, namun terdapat pada manusia dan ia menuntut pemenuhan. Al-ghara'iz bisa jadi naluri untuk mempertahankan eksistensi dan berorientasi pada diri sendiri (gharizah baqq'), seperti rasa ingin dihargai, takut bila merasa terancam, dan lainnya. Bisa pula naluri untuk melanjutkan keturunan (gharizah nau'), seperti rasa sayang terhadap orangtua dan anak, saudara ataupun lawan jenis. Bisa pula mewujud dalam naluri untuk menyucikan sesuatu (gharizah tadayyun), seperti rasa takjub saat melihat sesuatu yang agung ataupun naluri beragama itu sendiri.


SALAHKAH MERASA?
     Saat berjauhan rindu, tapi bertatap muka malu. Saat tak jumpa terbayang-bayang, namun saat bertemu canggung meradang. Ribuan kata dalam akal pikiran sudah terangkai, namun lidah kelu kaku dan lunglai. Dari pesimistis berubah menjadi romantis, dari oportunis bisa berganti puitis. Demi dia tak ada benua yang jauh untuk dijalani, tak ada samudera yang luas untuk diseberangi.

      Sudah dikatakan, cinta adalah fitrah dan indikasi kedewasaan. Bila Anda sudah merasa jatuh cinta, kami ucapkan selamat! Karena itu tanda Anda normal dan baik-baik saja.
     Sebagai lelaki dan wanita yang normal, wajar rasa cinta muncul diantaranya. Apalagi sudah berinteraksi dalam waktu yang lama. Satu kelas, satu ekskul, satu pengajian dan satu yang lain.
   Namun, bukan berarti ketika Allah mengaruniakan rasa cinta sebagai fitrah kepada manusia, lantas kita bisa mengekspresikannya sesuai kehendak kita, seperti apa pun yang kita inginkan. Ada masanya, ada caranya, dan ada aturannya. Karena itulah, Islam diturunkan oleh Allah. Supaya kita tetap menjadi manusia, bukan hewan yang bebas berekspresi saat mereka jatuh cinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar